Jaman
dahulu kala Bangsa Tionghoa merupakan bangsa yang paling menjunjung tinggi
bidang pendidikan di seluruh dunia, bahkan tidak ada satupun keluarga yang
mengabaikan pendidikan keluarga.
Siapa
yang menangani pendidikan keluarga? Ibunda yang menjadi pendidik, tanggungjawab
ini dipikul oleh sang bunda, bersama sang suami mendidik putra-putrinya
Di
dalam “Lima Jenis Hubungan Dalam Kehidupan Bermasyarakat”, tercantum bahwa “suami
dan istri harus memerankan peranan masing-masing dengan baik”, apa yang
dimaksud dengan “peranan masing-masing”? Yakni tanggungjawab yang berbeda. Suami
bertanggungjawab atas keuangan dan kehidupan rumah tangga, menghidupi
keluarganya; sedangkan tugas utama seorang wanita di dalam keluarga adalah
mendidik putra putrinya dengan baik.
Apakah
keluarga anda akan menghasilkan generasi penerus yang berbakat atau tidak,
apakah dapat mengubah keluarga ke arah yang lebih baik, supaya keluarga lebih
bahagia dan indah sempurna, maka anak harus didik menjadi insan suci dan
menjadi insan bijak, paling tidak harus mendidiknya menjadi insan mulia, ini
barulah telah memenuhi syarat sebagai seorang ibunda.
Maka
itu ayahbunda berwelas asih, putra putri berbakti, ayahbunda berbudi, putra-putri
dapat merasakannya.
Sedangkan
masyarakat jaman sekarang malah terbalik, suami istri pergi bekerja, berlomba-lomba
merebut kedudukan atau posisi dalam masyarakat. Bagaimana dengan anaknya? Anak
sudah tak diurus lagi, diserahkan pada pembantu untuk dididik. Hubungan ayah anak jadi semakin hambar,
jalinan kekeluargaan juga semakin jauh.
Maka
itu masalah pun muncul. Apa yang diandalkan si pembantu untuk mendidik sang
anak? Pembantu menyuruh si anak menonton televisi, acara di televisi adalah
kekerasan, dalam waktu singkat si anak sudah bisa menguasainya, seiring
pertumbuhannya si anak takkan menuruti perkataan ayahbunda lagi.
Sehingga
banyak ayahbunda yang mengeluh padaku bahwa anaknya susah dididik; banyak yang
menjadi guru juga mengeluh padaku, murid-muridnya sulit dididik. Mengapa sulit dididik? Karena pendidikan budi pekerti sudah hilang.
Pendidikan budi pekerti merupakan tanggungjawab ibunda, jadi siapa yang patut
disalahkan?
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Maret
2015
中國古時候,在全世界,最重視教育,而且家庭教育,沒有一家不重視。家庭教育誰在教?母親在教,母親的責任,相夫教子。五倫裡面「夫婦有別」,有別是什麼?不同的任務。父親他的任務是負責家庭經濟生活,要養家;婦女的生活在家裡面,最重要的責任把下一代教好。你的家庭下一代出不出人才,能不能改變家庭生活方式,讓家庭更幸福、更美滿,要把孩子教成聖人、教成賢人,最低限度要教成君子,這是合格的母親。所以父慈子孝,父母慈悲,兒女孝順,真正有恩,兒女能感受到。
現在這個社會不行了,夫妻兩個都要去上班,都要爭著在社會找工作。孩子呢?孩子不管了,交給傭人去教。父子之親淡了,親情淡薄,所以出問題。傭人拿什麼教?傭人叫他看電視,電視裡面這些節目殺盜淫妄,孩子全學會了,稍稍長大,不聽話了。所以許多做父母的,我遇到的時候都告訴我,孩子不好教;許多做老師的告訴我,學生不好教。為什麼不好教?紮根教育失掉了。紮根教育是母親的責任,怪誰?
文摘恭录 — 二零一四淨土大經科註 (第一八六集) 2015/3/2